Koefisien Variasi – Dalam mata pelajaran Matematika, kita pasti pernah belajar mengenai tentang Koefisien Variasi (Variabilitas), semakin kecil nilai Koefisien Variasi, maka Data yang ada akan semakin baik, apabila semakin besar nilai KV, maka Data yang ada akan semakin tidak baik pula.
Mungkin masih banyak diantara kita yang belum mengerti tentang pelajaran ini. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, kita akan bersama-sama belajar tentang Koefisien Variasi beserta dengan rumus-rumus, cara menghitung, dan contoh soalnya.
Daftar Isi :
Pengertian
Koefisien Variasi (KV) adalah Suatu sistem perbandingan antara Simpangan Standar dengan Nilai Hitung Rata-Rata yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
Sistem ini digunakan untuk mencari Nilai Rata-Rata yang terdapat pada suatu Data Kelompok.
Rumus
Dalam menghitung suatu Data dengan menggunakan sistem perhitungan ini, dapat menggunakan rumus sebagai berikut dibawah ini.
Keterangan :
KV = Koefisien Variasi
S = Simpangan Baku
χ = Nilai Rata-Rata
Cara Menghitung
Cara menghitung suatu data yang menggunakan Koefisien Variasi dapat kita pahami sebagai berikut.
Nilai rata-rata Akuntansi dari kelas III AP 1 adalah 80, dengan Simpangan Standar 4,5. Sedangkan nilai rata-rata Akuntansi dari kelas III AP 2 adalah 70 dengan Simpangan Standar 5,2. Maka berapakah masing-masing nilai Koefisien Variasi dari kedua kelas tersebut?
Diketahui :
Kelas III AP 1 : χ (Nilai rata-rata) = 80
Kelas III AP 1 : S (Simpangan Baku atau Standar) = 4,5
Kelas III AP 2 : χ (Nilai rata-rata) = 70
Kelas III AP 2 : S (Simpangan Baku atau Standar) = 5,2
Jawaban :
1. Kelas III AP 1
KV = S/χ x 100%
= 4,5/80 x 100% = 5,6%
Jadi nilai KV pada kelas III AP 1 = 5,6%
2. Kelas II AP 2
KV = S/χ x 100%
= 5,2/70 x 100% = 7,4%
Jadi nilai KV pada kelas III AP 2 = 7,4%
Contoh Soal
Setelah kita membahas pengertian, rumus-rumus dan cara menghitung Koefisien Variasi, selanjutnya ada beberapa contoh soal yang dapat kita manfaatkan sebagai latihan pembelajaran sebagai berikut.
Soal Pertama
Pada suatu kelompok data dengan Standar Deviasi 1,5, sedangkan Koefisian Variasinya 12,5%. Maka berapakah Nilai rata-rata dari kelompok data tersebut?
Diketahui :
S (Simpangan Baku) = 1,5
KV (Koefisien Variasi) = 12,5%
Jawaban :
KV = S/χ x 100%
12,5 = 1,5/χ x 100%
12,5 = 150%/χ =
χ = 150%/12,5% = 12
Jadi nilai rata-rata dari kelompok data tersebut adalah 12
Soal Kedua
Pada lampu neon rata-rata telah dipakai selama 2.800 jam, dengan simpangan baku 700 jam. Sedangkan lampu pijar rata-rata telah dipakai selama 3.500 jam, dengan simpangan baku 1.050 jam. Dari data kedua jenis lampu diatas manakah yang lebih baik?
Diketahui :
1. Lampu Neon
χ (Nilai Rata-Rata) = 2.800 jam
S (Simpangan Baku) = 700 jam
2. Lampu Pijar
χ (Nilai Rata-Rata) = 3.500 jam
S (Simpangan Baku) = 1.050 jam
Jawaban :
1. Koefisien Variasi pemakaian Lampu Neon :
KV = S/χ x 100%
KV = 700/2.800 jam x 100%
KV = 1/4 x 100% = 25%
Jadi nilai Koefisien Variasi pada Lampu Neon adalah 25%
2. Koefisien Variasi pemakaian Lampu Pijar :
KV = S/χ x 100%
KV = 1.050/3.500 x 100%
KV = 0,3/100% = 30%
Jadi nilai Koefisien Variasi pada Lampu Pijar adalah 30%
Soal Ketiga
Nilai rata-rata pada Ujian Nasional mata pelajaran Matematika yang terdapat pada kelas XII IPA 1 sebesar 80, dengan Simpangan Standar sebesar 4,2. Maka berapakah nilai dari Koefisien Variasi dari kelas tersebut.
Diketahui :
χ (Nilai Rata-Rata) = 80
S (Simpangan Baku) = 4,2
Jawaban :
KV = S/χ x 100%
KV = 4,2/80 x 100%
KV = 5,25%
Jadi nilai Koefisien Variasi pada kelas XII IPA 1 tersebut adalah 5,25%
Demikianlah penjelasan mengenai tentang Koefisien Variasi beserta dengan Pengertian, Rumus-Rumus, Tips Cara Menghitungnya, dan beberapa Contoh Soalnya.
Semoga dapat bermanfaat dan menjadi suatu pengetahuan yang berguna untuk kita semua.
Baca Juga Artikel Lainnya :